Sejumlah tokoh veteran dan elemen masyarakat di Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar refleksi untuk mengenang peristiwa pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang pernah terjadi di kota itu pada 15 Agustus 1945.
“Acara tersebut menjadi momentum refleksi sejarah penting terkait semangat perjuangan kemerdekaan yang telah menggelora di Cirebon,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cirebon Buntoro Tirto di Cirebon, Kamis.
Ia menjelaskan, kegiatan refleksi ini sudah rutin dilaksanakan sejak 2016 dan masih digelar sampai sekarang, guna merawat nilai-nilai perjuangan serta persatuan yang bisa ditularkan kepada generasi muda.
Adapun kegiatan refleksi ini, kata dia, dilakukan pada Tugu Pensil Kota Cirebon yang menjadi simbol perjuangan rakyat di daerah itu selama masa kemerdekaan.
Dia menyampaikan, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada generasi muda, tentang pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
“Acara ini dilaksanakan menjelang HUT ke-79 RI sebagai bentuk kesadaran masyarakat untuk meneruskan semangat perjuangan kemerdekaan,” ujar Buntoro.
Sementara itu pegiat sejarah Mustaqim Asteja menuturkan setelah informasi kekalahan Jepang dari pihak sekutu tersebar luas pada Agustus 1945, masyarakat di Cirebon sangat bersemangat untuk segera memproklamirkan kemerdekaan RI.
Di bawah pimpinan dr Soedarsono, menurut dia, berbagai kegiatan diorganisir untuk mempersiapkan kebutuhan dan mengumpulkan massa agar pembacaan proklamasi bisa dilakukan secepat mungkin.
Ia menyebutkan dengan semangat dan tekad kuat masyarakat Cirebon secara spontan memproklamirkan kemerdekaan RI pada 15 Agustus 1945, sebelum proklamasi resmi dibacakan oleh Soekarno dan Hatta.
“Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta secara resmi memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun, sebelum proklamasi resmi tersebut, semangat kemerdekaan sudah membara di Cirebon,” ungkapnya.
Mustaqim menambahkan peristiwa tersebut menjadi salah satu kejadian istimewa dalam sejarah, karena telah menggambarkan semangat rakyat Cirebon untuk berjuang dan meraih kemerdekaan RI.
“Semangat ini yang perlu kami rawat dan dijaga agar masyarakat memahami sejarah yang terjadi di masa lalu, terutama di Cirebon,” ucap dia.