Terungkap, Ramalan Ini yang Bikin Warren Buffett Timbun Duit Rp4.384 T

 Warren Buffett, investor legendaris yang dikenal sebagai “Oracle of Omaha,” kembali menjadi sorotan setelah Berkshire Hathaway, perusahaan investasi yang ia kelola, mengumumkan memiliki kas dan surat berharga pemerintah meningkat menjadi $277 miliar atau sekitar Rp4.384 triliun pada akhir Juni.

Hal ini diketahui setelah Berkshire merilis laporan keuangan pada 3 Agustus 2024. Selain itu, perusahaan ini mengumumkan telah mengurangi kepemilikan sahamnya hampir setengahnya menjadi $84 miliar.

Melansir The Ecomomist, langkah Buffett ini dilakukan di tengah kondisi pasar saham yang sedang dilanda penurunan dan data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih buruk dari perkiraan. Hal ini memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia.

Bagi banyak pengamat, akumulasi kas ini dianggap sebagai tanda kehati-hatian Buffett terhadap kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Ramalan Warren Buffet ini disebabkan oleh kemampuan untuk membeli saham berkualitas tinggi dengan harga relatif murah dan menerapkan leverage secara bijaksana. Strategi investasi Buffett yang berakar pada prinsip “value investing” klasik ini telah terbukti berhasil selama bertahun-tahun.

Namun, Buffett juga mengingatkan bahwa akumulasi kas besar-besaran ini bukanlah hasil dari ramalan ekonomi yang cermat, melainkan langkah yang dipicu oleh dua alasan utama.

Pertama, ia memperkirakan kenaikan pajak atas capital gain dan ingin merealisasikan keuntungannya sebelum kenaikan tersebut terjadi. Kedua, ia melihat sedikit peluang untuk berinvestasi pada perusahaan berkualitas tinggi dengan harga murah, karena pasar saham saat ini dinilai terlalu mahal secara keseluruhan.

Berkshire Hathaway juga telah melakukan investasi signifikan di Jepang, namun dengan batasan bahwa kepemilikan mereka tidak akan melebihi 10% dari saham di perusahaan-perusahaan tersebut, yang membatasi opsi ekspansi lebih lanjut.

Walau banyak yang memandang Buffett sebagai sosok dengan wawasan luar biasa, ia sendiri pernah menyatakan bahwa ia tidak pernah membuat keputusan investasi berdasarkan prediksi ekonomi. Meskipun Berkshire Hathaway berhasil keluar dari krisis keuangan global dengan lebih baik dibandingkan sebagian besar perusahaan lain, hal ini lebih disebabkan oleh keahlian manajemen risiko daripada kemampuan meramal pasar.

Kini, dengan tumpukan uang tunai yang besar, Buffett berada dalam posisi yang kuat untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan yang sedang tertekan jika pasar mengalami penurunan lebih lanjut. Namun, para penggemarnya harus memahami bahwa kesuksesan Buffett berasal dari pendekatan dna disiplinnya dalam berinvestasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*