Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ternyata memberikan target produksi udang pada tahun ini mencapai 2 juta ton. Hal itu terungkap melalui data yang dipaparkan Kementerian.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo mengungkapkan bahwa guna mencapai target dan saat ini, pihaknya tengah fokus mendorong para pelaku usaha dan mencari solusi untuk mendapatkan pangsa pasar baru ekspor udang.
“Dari pelaku usaha juga kita tetep dorong, kita carikan solusi. Kalau seandainya sekarang ada di negara kita masih berproses, kita carikan pangsa pasar baru, kita promosikan ke negara, seperti Korea, Taiwan, Hong Kong. Itu akan kita dorong untuk masuk lebih tinggi lagi ke Jepang,” jelas Budi saat ditemui di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Sementara itu untuk target ekspor udang pada 2024, KKP RI menyebutkan bahwa proyeksi target ekspor adalah keseluruhan komoditas perikanan, yakni US$7,2 miliar atau sekitar Rp111,88 triliun (asumsi kurs Rp15.539/US$).
Sebelumnya, KKP gagal mencapai target nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada 2023. Pada tahun lalu, realisasi ekspor produk perikanan pada 2023 hanya US$5,6 miliar. Padahal, target yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah US$6,7 miliar.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya mengatakan, ada sejumlah faktor penyebab belum tercapainya target nilai ekspor produk perikanan Indonesia, yakni tata kelola sumber daya RI yang masih belum sampai pada level tertinggi.
Terbaru, KKP RI mencatat bawa ekspor udang Indonesia sepanjang Januari hingga Juni 2024 mengalami penurunan sebesar 13,6 persen jika dibandingkan dengan periode serupa pada 2023 lalu, yakni US$760 juta atau sekitar Rp11,8 triliun. Selain itu, tren nilai sepanjang 2018 hingga 2024 juta turun 0,7 persen.
“Kemudian volume ekspornya untuk Januari hingga Juni 2024 itu adalah 98,51 ribu ton yang YoY-nya kontraksi atau penyesuaian 10,8 persen,” jelas Budi.