
Truk thermoking yang digunakan mengangkut hasil panen udang vaname di Shrimp Estate Desa Sei Raja Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengoptimalkan berbagai potensi dalam memacu Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satunya dengan mengoptimalkan Shrimp Estate Berkah yakni pengembangan klaster tambak udang vaname di Desa Sei Raja Kabupaten Sukamara, Kalteng.
“Program Shrimp Estate di Sukamara terus dipacu mendukung salah satu misi prioritas pembangunan Kalimantan Tengah, yaitu meningkatkan perekonomian melalui optimalisasi PAD dan pemanfaatan sumber daya alam lokal,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng) Darliansjah di Palangka Raya, Kamis.
Darliansjah menyampaikan, Gubernur Agustiar Sabran dalam visi misinya bersama Wakil Gubernur Edy Pratowo menegaskan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu program prioritas pemerintahannya di periode 2025- 2030.
Adapun Shrimp Estate Berkah merupakan program strategis yang terus berkembang serta berkelanjutan pada sektor kelautan dan perikanan di wilayah Kalimantan Tengah.
Dia menjabarkan, saat ini estimasi produksi panen udang vaname di Shrimp Estate adalah sebesar 335 ton atau senilai Rp27,2 triliun dengan rencana pasar lokal di Kalimantan menyasar Sampit, Pangkalan Bun, hingga Kota Pontianak.
Kemudian untuk pemasok besar yakni pada PT. BMS Serang dan PT. BMI Lamongan, sedangkan jumlah tenaga kerja lokal ada sebanyak 73 orang atau 87 persen, dan tenaga teknis dari luar Kalimantan sebanyak 11orang atau 13 persen.
Dijelaskannya, dalam hal ini, pelayanan di BLUD UPT PBAPL Kumai sebagai pengelola Shrimp Estate juga menyediakan penjualan es batu dengan kapasitas lima ton per minggu, maupun pengawasan laboratorium kualitas air (fisika, kimia dan biologi).
Selain itu juga melakukan pengecekan penyakit udang EHP/Eterocytozoon Hepatopanel (penyakit mikrosporodia udang), serta pelayanan bengkel, meliputi servis dinamo peralatan tambak dan servis kelistrikan tambak udang.
Darliansjah mengatakan, panen parsial pertama pada siklus kedua dilakukan di 12 petak klaster C sejumlah 4,2 ton dan selanjutnya pada 6 Februari 2025 dilakukan parsial 6 kolam klaster C, sejumlah 2,1 ton.
Dilanjutkan pada 12 Februari 2025 di 12 kolam klaster C sejumlah 4,8 ton, dan 20 Februari 2025 sebanyak 24 kolam di klaster C 18 kolam, serta D 6 kolam dengan hasil panen sebesar 9,9 ton.