Negara-negara selatan yang umumnya masih berkembang ternyata memiliki harta karun yang mungkin jarang disadari. Bukan nikel juga bukan emas. Harta karun itu adalah jumlah penduduk yang besar ditambah kontribusi ekonomi yang besar terhadap dunia.
Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Kementerian PPN Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan negara-negara selatan berkontribusi pada 40% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Selain itu, jumlah pendudukan bumi belahan selatan juga mencakup 2/3 populasi dunia.
“Kita tahu global south itu memberikan kontribusi sekitar 40% dari PDB dunia. Dan sekitar jumlah populasi negara selatan itu lebih dari 2/3 populasi dunia,” kata Amalia dalam konferensi pers acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 di Nusa Dua, Bali, Senin, (2/9/2024).
Karena potensi ekonomi yang amat besar itu, Indonesia berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan negara-negara selatan. Dia meyakini kerja sama dengan negara selatan itu akan sangat bermanfaat untuk Indonesia dan dunia.
“Potensi dan peluang ke depan akan sangat besar yang dapat memberikan manfaat bagi pembangunan Indonesia khususnya dan pembangunan dunia pada umumnya,” ujar dia.
Karena alasan itu pula, Amalia mengatakan Indonesia terus membuat forum-forum yang memungkinkan kerja sama itu terus terjalin. Salah satu forum itu adalah HLF-MSP 2024 yang diselenggarakan di Bali pada 1-3 September 2024. Lewat forum ini, Indonesia berharap dapat menggalang persahabatan dan kolaborasi antar negara-negara berkembang untuk saling membantu dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, Indonesia juga sudah mengembangkan paradigma Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST). KSST adalah sebuah skema kerja sama di antara negara berkembang yang mengutamakan kolaborasi.
Amalia meyakini forum dan paradigma seperti ini akan menghasilkan solusi bersama bagi pembangunan negara berkembang. Setiap negara dapat menawarkan keunggulannya ke negara lain untuk sebuah transaksi yang sama-sama menguntungkan. “Jadi kerja sama ini akan bersifat saling memberi dan berbagi,” kata dia.