Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTN untuk pembelian rumah sebesar 100% hingga Desember 2024.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BBTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa kebijakan tersebut memberikan stimulus positif terhadap sektor properti di Indonesia.
“Menurut pengalaman kami sebelumnya, diskon PPN 100% terhadap industri perumahan itu biasanya korelasinya positif, dan penjualan rumah pasti naik. Ini juga yang diharapkan oleh market,” ujar Nixon, dikutip Senin (2/9/2024).
Sebagai informasi, BTN merupakan bank yang fokus pada segmen KPR. BTN menguasai sekitar 40% pasar pembiayaan perumahan di Indonesia.
Nixon menilai bahwa keputusan pemerintah memperpanjang PPN DTP 100% di tengah momentum pertumbuhan segmen properti menengah ke atas dan atas. “Belakangan ini pertumbuhannya sangat pesat, dengan booking rate di Sales Center sudah 20% dari total KPR non-subsidi kami,” ujar Nixon.
Selain itu, pasar properti pada tahun ini, selain PPN DTP, juga akan disengat dengan kebijakan pemerintah menambah kuota subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 200.000 pada tahun ini, dari sebelumnya hanya ditargetkan sebanyak 166.000 unit.
Oleh karena itu, BTN juga meyakini permintaan rumah subsidi akan meningkat. Hingga 28 Agustus 2024, BTN termasuk unit usaha syariahnya yakni BTN Syariah, telah menyalurkan FLPP sebanyak 121.593 unit. Menurut perhitungan BTN, kebutuhan kuota KPR selama Agustus hingga Desember 2024 mencapai sekitar 29.000 unit.
Meski demikian, BTN tetap berhati-hati dengan pertumbuhan kreditnya di tengah likuiditas yang masih mahal. Kendati terdapat perkiraan pemangkasan suku bunga The Fed pada September ini, perseroan tetap berpegang pada target pertumbuhan kreditnya yang telah direvisi menjadi sekitar 10-11%. “Ketika likuiditas mahal, maka ekspansinya harus mulai diturunkan secara hati-hati,” kata Nixon.