
Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto meminta jumlah komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipangkas. Hal ini disampaikannya dalam Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya di Gedung DPR RI.
Prabowo menekankan bahwa jumlah komisaris di setiap BUMN idealnya hanya empat hingga lima orang.
“Saya potong, setengah. Komisaris paling banyak enam orang, kalau bisa cukup empat–lima orang,” ucapnya, Jumat (15 Agustus 2025).
Selain itu, Prabowo juga meminta agar tidak ada lagi istilah tantiem-tantiem untuk para direksi dan komisaris BUMN.
“Hilangkan tantiem. Saya pun tidak mengerti apa arti tantiem itu. Itu akal-akalan mereka saja. Mereka memilih istilah asing supaya orang tidak mengerti apa itu tantiem,” ujar Prabowo.
Dia mengaku mengambil keputusan ini karena mengetahui ada komisaris BUMN yang menerima tantiem besar meski kontribusinya minim terhadap perusahaan.