Dukung Penuh MBG, Kapolri Hadiri Groundbreaking 9 SPPG

Dukung Penuh MBG, Kapolri Hadiri Groundbreaking 9 SPPG Polda Riau 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadiri groundbreaking 9 SPPG Polda Riau

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri groundbreaking sembilan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Riau, Minggu (13/7/2025). Menurutnya, pembangunan SPPG ini merupakan tahap kedua, mengingat sudah ada satu SPPG yang lebih dahulu beroperasi.

Sigit mengatakan, groundbreaking ini merupakan wujud komitmen Polri dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita, salah satunya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Tentunya ini menjadi bagian dari komitmen Polri untuk terus mendukung program Bapak Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait program prioritas cepat, di mana program ini sangat penting untuk mempersiapkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” kata Sigit.

Sigit melanjutkan, hingga saat ini pihaknya sudah melaksanakan groundbreaking sebanyak 29 SPPG di Sumatera Utara. Ia menargetkan pembangunan dapat mencapai 200 SPPG dan diperkirakan selesai pada Desember mendatang.

Dugaan Terbaru Mayat Tanpa Kepala, Anak Buah Mendagri Tito yang Hilang saat Mancing di Puncak

Dugaan Terbaru Mayat Tanpa Kepala, Anak Buah Mendagri Tito yang Hilang saat Mancing di Puncak

Dugaan Terbaru Mayat Tanpa Kepala, Anak Buah Mendagri Tito yang Hilang saat Mancing di Puncak

Polisi menyebut mayat tanpa kepala yang ditemukan di bantaran Kali Ciliwung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan diduga kuat Staf Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi yang telah diperiksa polisi sebelumnya.

Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur Korban mengatakan, korban diduga meninggal ketika terjadi longsor, saat itu korban sedang memancing.

“(Korban) sedang aktif saat mancing dengan teman-temannya, namun dia keasyikan, sudah dikasih tahu temannya suruh kembali ke tempat yang lebih aman,” ujar  pada Mansur kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).

“Namun tidak dihiraukan, dia tetap asik memancing di lokasi tersebut. Padahal situasinya sudah tidak bersahabat lagi itu, tidak kondusif,”lanjutnya.

Polisi telah menerima laporan orang hilang dari Polsek Megamendung, salah satunya korban yang dilaporkan berinisial OS.

Korban OS telah hilang selama beberapa hari lamanya, rusaknya kondisi jenazah korban saat ditemukan di bantaran Kali Ciliwung kawasan Rawajati diduga karena ada benturan atau lainnya saat hanyut.

“Sampai saat ini inisial OS, namun demikian kita masih menunggu hasil DNA. Kalau hasil autopsi dan sebagainya, sudah ada ciri-ciri yang disampaikan oleh pihak keluarga, sudah ada mendekati kesamaan,” tuturnya.

Korupsi Laptop Kemendikbudristek, Kejagung Kembali Periksa Nadiem Makarim Hari Selasa

Korupsi Laptop Kemendikbudristek, Kejagung Kembali Periksa Nadiem Makarim Hari Selasa

Korupsi Laptop Kemendikbudristek, Kejagung Kembali Periksa Nadiem Makarim Hari Selasa

Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali memeriksa mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis chromebook. Pemeriksaan Nadiem dilakukan pada Selasa, 15 Juli 2025.

“Sudah dilakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan dijadwalkan pada hari Selasa yang akan datang tanggal 15 Juli 2025,” ujar Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar pada wartawan, Jumat (11/7/2025).

Nadiem seharusnya kata Harli diperiksa pada Selasa, 8 Juli 2025 kemarin, hanya saja tim pengacaranya meminta pemeriksaan ditunda. Penyidik Jampidus Kejagung RI melakukan penjadwalan ulang terhadap Nadiem.

Kuasa hukumnya menyampaikan permintaan penundaan pemeriksaan. Kalau tidak salah seharusnya hari Selasa yang lalu,” tuturnya.

Dia menegaskan, pada penjadwalan ulang tersebut, Nadiem diharapkan bisa menghadiri panggilan pemeriksaan lanjutan itu. Surat panggilan pun telah dilayangkan penyidik terhadap Nadiem.

“Kita mengharapkan kehadiran yang bersangkutan (Nadiem) sesuai dengan surat panggilan,”tutup Harli.

Houthi Serang dan Tenggelamkan Kapal Kargo Berbendera Liberia di Laut Merah

Houthi Serang dan Tenggelamkan Kapal Kargo Berbendera Liberia di Laut Merah

Kapal Eternity C ditenggelamkan Houthi di Laut Merah.

Kelompok Houthi Yaman menyerang dan menenggelamkan sebuah kapal kargo di Laut Merah, memicu misi penyelamatan awak kapal tersebut. Misi Angkatan Laut Eropa mengatakan bahwa enam dari 25 awak kapal tersebut telah berhasil diselamatkan.

Kapal Eternity C berbendera Liberia yang dioperasikan Yunani tersebut mengalami kerusakan parah dan kehilangan semua tenaga penggerak setelah terkena granat berpeluncur roket yang ditembakkan dari kapal-kapal kecil Houthi pada Senin (7/7/2025), menurut Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO). Serangan berlanjut pada Selasa (8/7/2025), dan operasi pencarian serta penyelamatan dimulai semalaman.

Houthi yang didukung Iran mengatakan mereka menyerang Eternity C karena kapal tersebut sedang menuju Israel, dan bahwa mereka membawa sejumlah awak yang tidak disebutkan jumlahnya ke “lokasi aman”.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yaman mengatakan Houthi telah “menculik banyak awak kapal yang selamat” dan menyerukan pembebasan mereka segera.

Pihak berwenang di Filipina mengatakan 21 awak kapal adalah warga negaranya. Satu lagi adalah warga negara Rusia yang terluka parah dalam serangan itu dan kehilangan satu kaki.

Ini adalah kapal kedua yang ditenggelamkan Houthi dalam seminggu, setelah kelompok itu pada Minggu (6/7/2025) meluncurkan rudal dan drone ke kapal kargo lain berbendera Liberia yang dioperasikan Yunani, Magic Seas, yang mereka klaim “milik perusahaan yang melanggar larangan masuk ke pelabuhan Palestina yang diduduki”.Rekaman video yang dirilis oleh Houthi pada Selasa menunjukkan orang-orang bersenjata menaiki kapal dan memicu serangkaian ledakan yang menyebabkannya tenggelam.

Sosok Misri Wanita Cantik yang Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi

Sosok Misri Wanita Cantik yang Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi

Sosok Misri Wanita Cantik yang Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi/ist

 Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra sebagai tersangka dugaan pembunuhan Brigadir Muhammad Nurhadi. Keduanya juga telah dipecat sebagai anggota Polri.

Polisi juga menetapkan seorang wanita bernama Misri Puspita Sari jadi tersangka. Namun perannya dalam kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi masih didalami penyidik.

Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra merupakan atasan Brigadir Nurhadi di Unit Propam Polda NTB. Sebelum dipecat, Kompol Yogi menjabat Kasubbid Paminal Propam Polda NTB.

“Penyidik tidak mengejar pengakuan para tersangka akan tetapi lebih ke pemenuhan unsur terkait alat bukti terhadap pemenuhan persangkaan pasal yang diterapkan,” ujar Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Mohammad Kholid kepada MNC Media Selasa (8/7/2025).

Saat kejadian, Misri dan seorang wanita lainnya bernama Melanie yang saat ini masih sebagai saksi  menemani Kompol Yogi dan Ipda Haris berpesta di Villa Tekek yang berada di Gili Trawangan pada Rabu, 16 April 2025.

Informasi yang dihimpun Okezone, Misri merupakan lulusan SMA yang berprestasi asal Jambi. Dia merupakan seorang yatim dari keluarga sederhana. Sebelum meninggal, ayah Misri berprofesi sebagai seorang buruh dan penjual ikan.

Sekadar diketahui, Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat, mengatakan, Brigadir Nurhadi tewas di kolam renang saat datang ke penginapan bersama dua atasannya untuk menghadiri pesta pribadi.

Polda Metro Sudah Periksa Roy Suryo Cs Soal Ijazah Palsu Jokowi

Polda Metro Sudah Periksa Roy Suryo Cs Soal Ijazah Palsu Jokowi, dr Tifa Jumat

Roy Suryo usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya

Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak enam saksi kasus dugaan tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Roy Suryo; Rismon Sianipar; Egi Sujana; Riza Fadillah; Kurnia Tri Royani; dan Rustam Efendi dengan atatus saksi terlapor.

“Saksi yang hadir kemarin, pertama adalah saudara HMRF, kemudian Dr. ES, KTR, Dr. RH, yang kelima RE, dan yang ke-6 adalah Saudara RSN,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).

Mereka yang diperiksa rata-rata menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam sampai 2 jam dengan beberapa pertanyaan yang telah dilayangkan penyelidik kepada para saksi. “Kemudian terhadap para saksi ini dilayangkan beberapa pertanyaan berkisar dari 34 sampai 53 pertanyaan,” ucapnya.

Sementara untuk saksi yang pemeriksaannya sempat tertunda yakni dr. Tifa. Jadwal pemeriksaan telah dibuat untuk dilangsungkan pada Jumat, 11 Juli 2025.

Pemeriksaan ini untuk mendalami terkait dugaan pencemaran nama baik hingga dugaan penghasutan. Dengan dua objek, pertama terkait fitnah dilaporkan Jokowi yang terlapornya masih penyelidikan.

Dicecar 85 Pertanyaan soal Laporan Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Nggak Saya Jawab!

Dicecar 85 Pertanyaan soal Laporan Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Nggak Saya Jawab!

Pakar Telematika Roy Suryo

Pakar telematika, Roy Suryo telah selesai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya soal laporan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), terkait tudingan ijazah palsu. Roy Suryo mengaku dicecar 85 pertanyaan.

“Saya ada 85 pertanyaan dengan 55 halaman, maka bisa diselesaikan dengan sangat cepat,” kata Roy Suryo kepada wartawan, Senin (7/7/2025).

Roy mengaku, dirinya enggan menjawab pertanyaan penyidik dalam pemeriksaan tersebut. Sebab, menurutnya, menjadi salah satu hak terlapor untuk tidak menjawab pertanyaan dalam pemeriksaan.

“Cuma seputar identitas saja yang saya jawab, yang lain karena nggak ada hubungannya nggak saya jawab. Makanya prosesnya (pemeriksaan) singkat karena mereka nggak punya legal standing tempus dan locus nya aneh lima tempat itu,” ujar dia.

Dia mengaku heran dipolisikan oleh beberapa pihak terkait tudingan ijazah palsu Jokowi. Sebab, kata dia, para pelapor lain tidak memiliki legal standing untuk melaporkannya.

“Jadi mereka lima pihak itu tidak ada legal standing-nya, apalagi mereka mengatasnamakan, ada yang mengatasnamakan pengacara. Itu kan aneh, pengacara kok malah lapor, jadi itu sama sekali diluar nurul ya,” jelas dia.

Sebagai informasi, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) melaporkan lima orang berinisial berinisial RS, ES, RS, T dan K terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya. Mereka dilaporkan atas pasal fitnah hingga pencemaran nama baik.

“Jadi pasal yang kita duga dilakukan itu ada 310, 311 KUHP, ada juga beberapa pasal di Undang-Undang ITE, antara lain Pasal 27A, 32 dan juga Pasal 35 Undang-Undang ITE. Itu semua sudah disampaikan,” kata Kuasa Hukum Jokowi, Yakup Hasibuan di Mapolda Metro Jaya Rabu (30/4/2025).

Baca Juga:

Komisi I DPR Rampungkan Fit And Proper Test 24 Calon Dubes Sore Ini

Komisi I DPR Rampungkan <i>Fit And Proper Test</i> 24 Calon Dubes Sore Ini

Komisi I DPR Rampungkan Fit And Proper Test 24 Calon Dubes Sore Ini

 Komisi I DPR RI merampungkan rangkaian uji kelayakan dan uji kepatutan atau fit and proper test calon Duta Besar (Dubes) RI untuk penempatan sejumlah negara, pada Minggu (6/7/2025) sore ini.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono menyampaikan bahwa fit and proper test telah dilaksanakan dalam rangkaian 4 sesi sejak hari Sabtu 5 Juli 2025, kemarin. Dimana, setiap sesinya, ada 6 calon Dubes yang dilakukan fit and proper test di Komisi I DPR.

“Dan kami laporkan bahwa sekarang sudah selesai semua calon dubes yang mengikuti fit and Proper Test. 24 orang sudah lengkap dan sudah mengikuti fit and Proper Test ini dan 6 yang terakhir baru selesai beberapa waktu lalu,” kata Budi di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Secara garis besar, menurut Budi dan Fraksi Partai Gerindra, 24 Calon Dubes yang telah mengikuti proses fit and proper test ini memiliki pengalaman yang panjang di dunia diplomasi. Dia menyebut, para calon memiliki jaringan-jaringan yang kuat di negara-negara sahabat.

“Jadi untuk saya pribadi sekali lagi saya puas, saya dari awal saya bilang bahwa saya yakin bahwa pilihan-pilihan pemerintah pilihan Presiden Republik Indonesia sudah melalui evaluasi dan pertimbangan yang matang,” ujarnya.

Sehingga menurut Komisi I, pelaksaan fit and proper test dilakukan sebaik-baiknya dan sekali lagi secara pribadi, dan objektif. “Saya menilai para calon Duta Besar dengan baik menjalankan fit and proper test,” tuturnya melaporkan.

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, KNKT Cek Sistem Komunikasi dan Data Perjalanan 

KMP Tunu Pratama Jaya

melakukan penyelidikan insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. KNKT memfokuskan penyelidikan pada pemeriksaan sistem komunikasi, dan rekam perjalanan pada data facial traffic control.

Ketua KNKT Soejanto Tjahjono mengungkapkan, pihaknya memfokuskan pada pemeriksaan data facial traffic control berupa jumlah kendaraan, kecepatan, dan pola pergerakan KMP Tunu Pratama. Nantinya pergerakan kapal sebelum kecelakaan terjadi.

“Data Facial traffic control, komunikasi yang terjadi saat malam itu kita sudah kumpulkan,” kata Soejanto di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Sabtu (5/7/2025).

Namun pemeriksaan data itu akan dilanjutkan dengan memintai keterangan penumpang, guna mengetahui detik-detik kejadian tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya, termasuk KNKT akan mengomparasikan dengan beberapa video kapal feri saat mengalami blackout.

“Kami melanjutkan dengan mewawancarai korban-korban yang selamat. Kami ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya, sehingga kami bisa memfokuskan kalau ceritanya seperti ini, apa yang terjadi,” kata dia.

Indonesia Siap Investigasi Bersama Brasil Soal Kematian Juliana

Indonesia Siap Investigasi Bersama Brasil Soal Kematian Juliana Marins di Rinjani

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra mengatakan Pemerintah Indonesia bersikap terbuka untuk mengungkap fakta insiden kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani. Pemerintah membuka opsi investigasi bersama atau joint investigation bersama pemerintah Brasil.

“Pemerintah RI terbuka jika pemerintah Brasil ingin melakukan investigasi bersama atau joint investigation. Hasilnya juga dapat diungkapkan secara terbuka baik kepada masyarakat Indonesia maupun Brasil,” ujar Yusril saat konferensi pers di Kantor Kemenko Kumham Imipas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2025).

Penegak hukum juga sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap apakah ada unsur kelalaian dari pihak terkait dengan kegiatan pendakian gunung di Gunung Rinjani. Pemeriksaan dilakukan kepada biro perjalanan, pemandu wisata, otoritas pengelola Taman Nasional Rinjani dan petugas Badan SAR.

Penyelidikan juga dapat menyisir apakah proses pencarian, pertolongan, dan evakuasi telah dilakukan sesuai protokol tetap (protap) yang benar di tengah medan yang sulit dan cuaca ekstrem. Pembentukan tim penyelidik bersama ini lebih relevan untuk mengungka fakta secara jujur dan adil.