Pemerintah sementara baru Bangladesh buka suara terkait serangan kepada agama minoritas pascadigulingkannya Perdana Menteri Sheikh Hasina. Saat ini, umat Hindu dan minoritas agama lain dilaporkan mendapat serangan di negara tersebut.
Sejak pengunduran diri Hasina yang tiba-tiba dan pelariannya ke luar negeri pada hari Senin mengakhiri 15 tahun kekuasaannya, telah terjadi banyak laporan tentang serangan terhadap rumah tangga, kuil, dan bisnis umat Hindu.
“Serangan terhadap minoritas agama di beberapa tempat telah dicatat dengan sangat memprihatinkan,” kata kabinet sementara dalam pernyataan resmi pada Minggu (11/8/2024), seperti
Kabinet, yang anggotanya baru dilantik pada 9 Agustus itu mengatakan akan “segera berunding dengan badan perwakilan dan kelompok terkait lainnya untuk menemukan cara menyelesaikan serangan keji tersebut”.
Sebagai informasi, umat Hindu merupakan agama minoritas terbesar di Bangladesh yang sebagian besar berpenduduk Muslim, dan banyak di antaranya merupakan pendukung partai Hasina, Liga Awami.
Dhaka Tribune sebelumnya melaporkan bahwa ribuan orang berpartisipasi dalam protes pada hari Minggu yang menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap komunitas Hindu.
Para pengunjuk rasa menolak “penghancuran rumah, perambahan tanah kuil, pembakaran, penjarahan, dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya,” kata laporan itu.
“Kami terkejut dengan serangan terhadap umat Hindu, penyiksaan, dan vandalisme kuil. Merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memastikan keselamatan kami. Kami adalah warga negara ini dan berhak untuk hidup dengan aman,” demikian laporan Dhaka Tribune, mengutip pernyataan seorang pembicara Hindu dalam sebuah rapat umum di kota Bogra.
Pernyataan dari pemerintah sementara, yang juga dikenal sebagai dewan penasihat, mencantumkan sejumlah prioritas yang mendesak.
Pemerintah, yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, memerintahkan “dukungan” bagi keluarga pengunjuk rasa yang tewas dalam demonstrasi berkepanjangan yang berpuncak pada kepergian Hasina.
Pemerintah mengarahkan dana publik untuk membayar mereka yang terluka dalam kerusuhan, yang dimulai pada Juli dan menewaskan lebih dari 300 orang.
Dewan tersebut, yang bertugas mengarahkan reformasi demokrasi di negara Asia Selatan berpenduduk 170 juta orang itu, juga mengatakan akan membuka kembali sistem metro di ibu kota, Dhaka, pada akhir minggu ini. Mereka juga akan segera menunjuk gubernur bank sentral baru, menggantikan loyalis Hasina yang dipaksa mengundurkan diri.